Minggu, 09 Februari 2014

SALEP LUKA BAKAR DARI LENDIR BEKICOT

Lima mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil membuat salep luka bakar dari lendir bekicot (Achatina fulica Ferussac).kelima mahasiswa tersebut, Rekno, Wulan, Apriana Sandranuari, Rachma Trihani Praptiwi, Nuri Kiswandari, dan Avi Nurul Makrifah tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian (PKM-P), dengan dosen pembimbing Asri Widowati MPd.
          Rekno selaku ketua tim menjelaskan penelitian tersebut dilakukan setelah mendapati kenyataan warga desa Tegal Grudo, Mojayan, Klaten belum memanfaatkan bekicot secara optimal.padahal, bekicot banyak terdapat di desa tersebut.bahkan sebagaian besar warga menganggap bekicot tak lebih sebagai hama tanaman.
             Memang, selama ini bekicot dianggap sebagaian besar masyarakat sebagai hewan yang menjijikan, tidak berguna.bekicot dianggap kurang memberikan kontribusi dalam kehidupan manusia.itu sebab keberadaanya harus dibasmi.Padahal bila dikaji dan diolah dengan baik, bekicot dapat memberi manfaat yang luar biasa untuk kehidupan manusia.Daging bekicot misalnya, bisa dimanfaatkan bahan makanan ternak dan sumber makanan alternatif.
          Tak hanya itu, pemanfaatan bekicot ternyata tidak berhenti sekedar sebagai barang konsumsi.bagian bekicoy yang menjijikan, yaitu mucus, memiliki manfaat yang besar.Kelima mahasiswa penelitian ini menemukan fakta menarik.Bahwa sebagian kecil warga de desa Tegal Grudo,Mojayan, Klaten ternyata memanfaatkan mucus bekicot sebagai obat luka luar.
          Pada saat mereka terluka,kata rekno, mereka mengoleskan mucus bekicot pada luka.eloknya luka tersebut lebih cepat kering.berdasarkan alasan tersebut kami tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang salep luka bakar dari bekicot dan uji aktivitasnya sebagai anti bakteri dan uji aktivitasnya dalam membunuh bakteri Pseudomonas aeruginosa, lanjutnya.
          Bahan Kimia
          Di dalam mucus atau lendir bekicot ternyata terdapat bahan kimia seperti achatin isolat, heparan sulfat, dan calcium. achatin isolat bermanfaat sebagai anti bakteri dan anti nyeri.sedangkan heparan sulfat bermanfaat dalam mempercepat proses penyembuhan luka dengan membantu proses pembekuan darah.calcium berperan dalam hemostatis.”penelitian ini menggunakan lendir bekicot sawah dan dilakukan uji aktivitasnya untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa.dalam ujian ini digunakan 3 variasi lendir bekicot, yaitu 25%, 50%, 75%.pengujian dilakukan dengan teknik wall difuson.
          Dari uji aktivasi maka salep luka bakar lendir bekicot dibuat dengan menggunakan konsentrasi sebanyak 25%.berdasarkan uji bakteri konsentrasi tersebut telah mampu menghambat aktivitas bakteri Pseudomonas aeruginosa.jumlah salep yang dibuat dipenelitian ini adalah 100 gram dengan perbandingan lendir bekicot dengan 25 gram dan bahan campuran pembuat salep yaitu vaselin sebanyak 75 gram.
          Pembuatan salep dengan cara mencampurkan lendir dan vaselin menjadi satu sampai tercampur menjadi homogen.setelah adonan salep tercampur menjadi homogen, bahan salep diinkubasi dalam freezer kemudian didiamkan selama 24 jam.setelah itu salep lendir bekicot siap digunakan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar